Oleh : Bung Dodi
Desa merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Desa adalah tempat awal bermula dan berkembang nya suatu peradaban.
Sebagian besar dari kita pasti berasal dari sebuah kampung atau Desa. Masyarakat desa biasanya memiliki hubungan sosial yang erat satu dengan yang lainnya, dan kehidupan sehari-hari mereka sering didasarkan pada kegiatan pertanian, peternakan, atau pekerjaan yang terkait dengan sumber daya alam
Di Indonesia sebuah Desa dipimpin oleh seorang kepala desa. kepala desa bertanggung jawab atas pemerintahan desa dan mengkoordinasikan kegiatan pembangunan, administrasi, dan pelayanan masyarakat di tingkat desa. Desa juga memiliki Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang berperan dalam proses pengambilan keputusan dan pengawasan pemerintahan desa.
Saat ini peran desa telah semakin diperkuat oleh pemerintah Pusat. Hal ini ditunjukkan dengan disediakannya Dana Desa yang semakin tahun semakin meningkat jumlah nya.
Perangkat desa juga telah disediakan honor yang cukup lumayan oleh pemerintah dan setiap desa juga di dampingi oleh seorang pendampingan desa.
Pendamping desa adalah tenaga yang ditugaskan untuk memberikan bantuan teknis dan pendampingan kepada desa-desa dalam rangka memperkuat kapasitas dan pembangunan desa. Pendamping desa biasanya bekerja sebagai bagian dari program atau proyek yang didukung oleh pemerintah atau organisasi non-pemerintah.
***
Memperkuat Desa dengan berbagai program kegiatan ataupun Gerakan yang positif sama hal nya dengan menjaga persatuan dan Kesatuan bangsa.
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa dalam hal pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan memberikan dampak langsung dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang bersatu, dan merupakan Pondasi mewujudkan Indonesia Raya yang Sejahtera.
Sejahtera bangsanya serta luhur budipekertinya sejak dahulu telah tertanam dalam sanubari masyarakat desa.
Sejak dahulu semangat hidup berdampingan dengan bergotong royong telah ada dalam nadi Masyarakat Desa, yang diperlukan sekarang adalah bagaimana cara menjaga dan mengembangkan semangat tersebut.
***
Sebagian besar masalah Indonesia berada di Desa. Kita sebut saja seperti : Masalah Infrastruktur, Masalah Akses Pendidikan dan Kesehatan serta Akses Informasi, Masalah Ekonomi dan Perpindahan penduduk Desa Ke Kota yang menimbulkan problematika di Kota Dan Lain Sebagainya.
Menjadikan Desa sebagai pusat belajar dan Centre Of Excellent menjadi solusi yang sangat realistis dan efektif untuk memecahkan sebagian besar masalah yang ada di Desa.
Solusi semestinya hadir dari Desa itu sendiri, dan setiap program yang di hadirkan sifat nya tidak boleh Top Down lagi. Tetapi harus melalui proses Bottom Up.
Mewujudkan Rumah Belajar disetiap desa dengan menjadikan Rumah Belajar tersebut tempat berkumpul dan bertemunya warga Desa dan menjadikan Rumah Belajar tersebut sekaligus perpustakaan, sekolah tempat belajar dan berdiskusi, sebagai Mimbar Bebas Desa yang mempersatukan warga.
Rumah Belajar tersebut semestinya dilengkapi dengan sarana dan prasarana Digital. Proses Digitalisasi akan menjadikan Setiap rumah Belajar Desa akan saling terhubung satu samalainyan dan proses digitalisasi rumah Belajar Desa tidak hanya merekat persatuan antar warga di dalam satu desa saja, akan tetapi juga merekat persatuan seluruh Desa yang ada.
Rumah Belajar mendekatkan warga desa dengan para pemimpinnya di pusat Ibu Kota. Setiap pemimpin baik Menteri ataupun Presiden sekalipun menjadikan Rumah Belajar ini sebagai sarana berinteraksi dan berkomunikasi secara langsung.
Hubungan antara warga desa akan semakin erat karena ada program yang di laksanakan di rumah Belajar tersebut. Selain itu antara desa satu dan desa lainnya terhubung oleh proses digitalisasi dan terpantau langsung dari pusat ibu kota.
***
Rumah Belajar Desa yang merupakan Center of Excellent adalah tempat belajar dan merupakan sekolah yang akan melahirkan pemimpin desa dibidang nya masing-masing yang memiliki wawasan global.
Oleh karena itu diskusi rutin dan belajar kelompok rutin yang terstruktur dengan baik menghadirkan ahli dari berbagai bidang baik nasional maupun internasional wajib dilakukan.
Dalam era digitalisasi seperti sekarang ini menghadirkan ahli dari berbagai bidang untuk menyapa warga desa bukan hal yang mustahil untuk dilakukan. Dan tentu saja dengan memanfaatkan teknologi proses tersebut akan hemat biaya efektif dan efisien serta jangkaun nya bis seluruh desa di Indonesia dalam satu waktu tertentu.
Program pemberantasan buta literasi dan numerasi pun bisa kita selip kan dalam rumah Belajar Desa tersebut. Dan sebagai pusat kontrol melihat pertumbuhan fisik dan mental generasi – generasi Muda di desa secara langsung. Jika ditemukan masalah bisa segera di atasi.
Tentunya pembentukan rumah Belajar ini akan ditemukan beragam tantangan dan hambatan. Akan tetapi dengan semangat Gotong Royong masyarakat desa yang telah ada sejak dahulu merupakan modal awal yang berharga untuk Melangkah maju kedepannya.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *