Bagi yang anti terhadap Ganjar Pranowo atau yang anti terhadap PDIP, aksi blusukan Ganjar Pranowo dinilai sebagai suatu bentuk pencitraan. Namun bagi yang pro atau mendukung Ganjar Pranowo, aksi blusukan Ganjar Pranowo dinilai sebagai keberpihakan, keberpihakan terhadap rakyat, salah satu wujud konkrit peduli terhadap rakyat.
Untuk mencari solusi atas berbagai keluhan dan persoalan yang ada di tengah-tengah masyarakat maka kita harus tahu apa persoalan utamanya. Jika mendengarkan keluhan dan persoalan rakyat melalui wakil-wakil atau staf-staf yang ditugaskan untuk mengumpulkan informasi atas keluhan dan persoalan yang ada di masyarakat, besar kemungkinan terjadi reduksi. Itulah mengapa seorang pemimpin harus blusukan atau terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat. Dengan terjun langsung ke tengah-tengah masyakarat, seorang pemimpin bukan hanya mendapatkan informasi langsung tentang aspirasi dan keluhan langsung dari rakyat, melainkan juga lebih dapat merasakan terhadap apa yang rakyat aspirasikan dan keluhkan.
Namun demikian, melakukan blusukan atau melebur ke tengah-tengah rakyat belum tentu dapat dilakukan dengan mudah oleh seorang pemimpin. Hanya pemimpin yang memiliki karakter merakyat dan berasal dari rakyat serta terbiasa hidup sebagaimana rakyat pada umumnya yang akan dengan mudahnya melakukan blusukan.
Ganjar Pranowo adalah seorang pemimpin yang berasal dari rakyat dan terbiasa hidup sebagai rakyat pada umumnya sehingga akhirnya menjadi karakternya, karakter merakyat.
Hasil survey SMRC membenarkan pendapat saya di atas. Ganjar Pranowo dinilai sebagai capres yang paling merakyat dengan angka hasil survey jauh di atas Anies Baswedan dan Prabowo Subianto sebagaimana dapat dlihat pada gambar di bawah ini.
Hasil survey SMRC di atas bukan hanya menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo adalah capres yang paling merakyat, melainkan juga dinilai yang paling pintar.
Terhadap hasil survey yang menyatakan bahwa Ganjar Pranowo adalah capres yang paling pintar ini mungkin ada yang keberatan. Oleh karena itu, kita harus berangkat dari perspektif yang sama tentang definisi cerdas atau pintar, terutama dalam konteks kepemimpinan.
Saya mendefinisikan pintar atau cerdas adalah kemampuan untuk mencari solusi dan mengeksekusi solusi tersebut sehingga menjadi benar-benar terbukti mengatasi persoalan yang ada.
Dalam konteks definisi tersebut, saya menilai Ganjar Pranowo sebagai orang yang benar-benar pintar atau cerdas.
Dalam video di atas, kita dapat menyaksikan bahwa Ganjar Pranowo melakukan blusukan bukan sekedar mendengarkan aspirasi dan keluhan dari rakyat, apalagi pencitraan, melainkan langsung memberikan solusi konkrit dengan mengatasi permasalahan langsung yang tengah dihadapi masyarakt, bahkan lebih dari itu melakukan edukasi terhadap masyarakat.
Pada video di atas, Ganjar Pranowo yang tengah melakukan blusukan mendapatkan adanya orang tua yang menderita stroke dan selama 4 bulan terbiarkan begitu saja tanpa ditangani secara medis. Ganjar Pranowo langsung menghubungi pihak puskesmas dan rumah sakit sehingga ambulance segera datang untuk mengangkut orang tua tersebut ke puskesmas atau rumah sakit untuk segera ditangani masalah strokenya tersebut.
Dan pada video di atas, kita juga dapat menyaksikan cara Ganjar Pranowo mengedukasi masyarakat tentang berbakti pada orang tua langsung di mana rakyat, setidak-tidaknya anak dari orang tua yang terkena stroke tersebut, langsung mempraktekkan tentang apa yang disampaikan oleh Ganjar Pranowo tentang berbakti orang tua dengan menggendong orang tuanya sebagai salah satu wujud berbakti pada orang tua sambil menjelaskan dengan menyuruh membayangkan bahwasannya dirinya dulu juga digendong seperti itu oleh orang tuanya dan kini saatnya melakukan aksi yang sama sebagai balas budi dan bakti serta cinta kepada orang tua.
Dan video di atas hanyalah salah satu dari sekian banyak aksi dan solusi konkrit yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo di tengah aktivitas blusukannya di tengah-tengah masyarakat.
Nabi Muhammad saw menganjurkan kepada kita semua agar mensegerakan kebaikan. Oleh karena itu, tindakan Ganjar Pranowo yang langsung memberikan solusi konkrit dan mengeksekusinya di tengah-tengah blusukannya merupakan manifestasi dari menjalankan anjuran Nabi Muhammad saw.
Bukankah kita sudah muak dengan pemimpin yang melakukan blusukan hanya sekedar blusukan tanpa ada solusi konkrit yang dieksekusi segera ? Apalagi blusukan seringkali dilakukan hanya menjelang pemilu, dan kemudian rakyat dilupakan setelah mereka terpilih.
Aksi blusukan Ganjar Pranowo bukan hanya dilakukan pada saat menjelang pemilu. Selama beliau menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, bahkan sebelum itu yaitu dengan menjadi anggota DPR, beliau memang sering melakukan blusukan.
Namun bedanya dengan blusukan yang dilakukan ketika menjadi anggota DPR yang mungkin sekedar menampung aspirasi dan kemudian menyuarakannya ke sidang atau rapat dewan, ketika menjadi pemimpin kepala daerah atau Gubernur Jawa Tengah maka Ganjar Pranowo dapat melakukan tindakan eksekusi langsung. Dan memang Gubernur dan Presiden adalah lembaga ekekutif. Oleh karena itu, ia harus memiliki kemampuan mengeksekusi sebuah kebijakan, langsung mengeksekusi suatu ide atau gagasan atau solusi yang ditemukan di tengah-tengah masyarakat yang ditemukannya di tengah aksi blusukannya.
Ganjar Pranowo adalah presiden yang paling peduli pada rakyat, yang paling mengerti rakyat, yang paling bisa merasakan penderitaan rakyat, dan yang paling penting adalah yang paling mampu mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi rakyat. Ganjar Pranowo adalah capres yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Salam Cerdas Bernalar dan Beragama,
Max Hendrian Sahuleka