Gerakan Belajar (Ganjar Center)
Ada tiga skenario besar yang diprediksi akan terjadi di Indonesia, kelak di usianya yang ke-100. Di tahun 2045 nanti, Indonesia akan memasuki Masa Indonesia Emas 2045. Masa dimana Indonesia telah 100 tahun memasuki masa kemerdekaannya.
Ada yang memprediksi, di tahun-tahun itu akan terjadi tiga skenario: 1) skenario optimis, 2) skenario transformatif; dan 3) skenario pesimis.
- Skenario optimistis terjadi bila semua parameter yang mempengaruhi perkembangan situasi dan kondisi Indonesia sampai tahun 2045 akan membaik.
Semua sektor berjalan mulus sesuai harapan. Situasi dan kondisi Indonesia di tahun 2045 akan aman, stabil dan kondusif, supremasi hukum dijunjung tinggi, tingkat kemakmuran masyarakat merata, masyarakat menikmati kesejahteraan dan politik mendorong kehidupan demokrasi yang mendorong lahirnya kepemimpinan nasional yang berintegritas. Siapapun orangnya yang hidup di Indonesia pada masa itu akan merasa enak, nyaman.
- Skenario transformatif terjadi bila skenario optimistis tidak sebagian atau seluruhnya gagal.
Kegagalan ini diantaranya, bisa disebabkan oleh beberapa hal; gagal melakukan peningkatan mutu pendidikan di samping menekan laju pertumbuhan penduduk; atau secara ideologi dan politik, kebijakan publik masih diwarnai oleh percampuran kepentingan bisnis dan politik; kualitas institusi dan SDM belum merata sehingga menimbulkan berbagai konflik horizontal; atau ketimpangan antar daerah yang meningkat.
- Skenario pesimistis akan terjadi akan terjadi apabila pemerintah gagal melakukan intervensi terutama dalam pengurangan laju pertumbuhan penduduk serta peningkatan kualitas pendidikan. Juga, apabila perbaikan kesehatan yang penting untuk menciptakan kehidupan yang berkualitas secara sosial dan produktif, gagal. Maka, bonus demografi akan berubah menjadi bencana demografi. Indonesia bisa masuk ke dalam kelompok negara gagal.
Secara nyata, skenario-skenario itu akan ditentukan oleh dimensi-dimensi kehidupan kita hari ini: ideologi, politik, sosial, ekonomi, hukum, lingkungan, hubungan internasional, sumber daya alam (SDA), pertahanan militer, keamanan dalam negeri, teknologi dan cyber.
20 tahun lebih perjalanan Reformasi 1998 yang telah memberikan kontribusi besar pada bangsa ini, namun belum cukup untuk mempersiapkan bangsa dan negara untuk bisa berhasil mendapatkan skenario terbaik di 2045.
Dibutuhkan tidak saja Reformasi Birokrasi atau Revolusi Mental. Lebih dari itu, kita membutuhkan konsistensi dalam capaian-capaian yang telah berhasil diperjuangkan oleh anak-anak bangsa terbaik hingga saat ini.
- Gerakan Belajar adalah sebuah komitmen. Suatu rancang bangun pemikiran yang didasarnya ditanamkan pondasi ideologis, yaitu pemikiran-pemikiran utama para pendiri bangsa, yang kemudian diperkuat oleh karya-karya terbaik para negarawan, bapak bangsa dan para pemimpin-pemimpin di Indonesia, sejak berdirinya di tahun 1945, dan dari sejarah bangsa sebagai suatu kekayaan intelektual, kearifan dan kebijaksanaan.
- Gerakan Belajar membangun dirinya pada kewajiban untuk secara terus menerus mendorong pada berbagai upaya untuk menjadikan Indonesia mencapai skenario terbaik di 2045.
- Gerakan Belajar menawarkan dirinya pada berbagai upaya membangun pemikiran dan gagasan, berdasarkan prinsip-prinsip demokratis untuk mendorong dinamika nasional menuju pada arah terbaik dalam pencapaian tujuan-tujuan kemakmuran, kesejahteraan dan keadilan sosial.