Banyak orang mengatakan bahwa pemilihan umum (pemilu) adalah pesta demokrasi, pesta rakyat, karena demokrasi adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Sebagaimana pesta pada umumnya, selain dirayakan dengan kemeriahan, pemilu harus dirayakan dengan keceriaan, dengan penuh suka cita.
Oleh karena itu, sebagaimana pesta pada umumnya, yang dibawa ke dalam pesta adalah hal-hal yang baik-baik saja, yang menyenangkan, yang membuat bahagia, bukannya sesuatu yang membuat pertikaian, yang menimbulkan perpecahan.
Hal inilah yang diingatkan oleh Ganjar Pranowo ketika menyampaikan pidatonya dalam acara Talkshow Tribun Jawa Tengah di Borobudur Ballroom Hotel Santika Premiere Semarang pada hari Kamis, 25 Mei 2023, yang mengusung tema “Berebut Lumbung Suara Di Jawa Tengah Menuju Pentas Nasional”.
Dan di bawah ini adalah apa yang disampaikan oleh Ganjar Pranowo terkait dengan hal ini.
“Bapak ibu, sebenarnya pesta demokrasi itu ya kita bikin happylah, gembira, asik, berdebat nggak baper, kan asik. Kita damai, kita tidak sebar hoax, kita tidak membangun politik identitas. Dan kita sudah belajar dari pengalaman yang dulu-dulu, maka kita kemudian bisa menciptakan pemilu yang asik, yang menyenangkan, hingga pestanya membahagiakan untuk semuanya. Selamat berkompetisi, kita akan menjadi contoh yang untuk bangsa dan negeri ini.”
Video di atas adalah video yang sudah saya potong dan edit agar Anda dapat menyimak langsung tentang apa yang saya mau sorot terkait dengan judul postingan saya ini.
Untuk menyimak video lengkapnya, silahkan saksikan video di bawah ini yang saya ambil dari https://youtube.com/watch?v=LkXzS9gMLNI dan Anda dapat meng-KLIK link tersebut untuk melihatnya.
Dalam pidatonya tersebut, Ganjar Pranowo mengajak kita untuk melihat fakta yang ada sehingga dapat bersikap lebih bijak lagi terutama untuk bersikap pasca pemilu nantinya. Seringkali dampak dari pemilu adalah menimbulkan perpecahan. Celakanya, di level akar rumput atau masyarakat masih terjadi perpecahan dan memendam kebencian dan permusuhan, tapi di level atas malah sudah berangkulan.
Dan Ganjar Pranowo mengajak kita untuk melihat dinamika politik itu jangan baperan. Karena dalam politik memang seringkali terjadi yang awalnya bermusuhan dapat menjadi teman, dan sebaliknya yang awalnya berteman dapat menjadi lawan atau musuh. Dan sekali lagi, penting jangan membawa isu-isu politik secara baperan sehingga menyebabkan permusuhan menjadi berlarut-larut yang akan merugikan diri sendiri.
Selain itu, Ganjar Pranowo mengajak mahasiswa yang hadir dalam acara tersebut untuk dapat ikut andil dalam pesta demokrasi tersebut dengan kreatif bahkan dapat menjadikan itu sebagai bisnis, bisnis kreatif dalam mengembangkan media-media yang lebih kreatif.
Semoga pandangan Ganjar Pranowo dan seruannya ini dapat diserukan juga oleh kontestan lainnya dalam pemilu bagi dalam pilpres (pemilihan presiden) maupun pileg (pemilihan legislatif). Mari kita sambut pesta demokrasi ini dengan penuh suka cita sehingga mampu menjaga dan merawat kebangsaan.
Salam Cerdas Bernalar dan Beragama,
Max Hendrian Sahuleka