Orang baik akan menyarankan suatu kebaikan. Orang baik akan menyarankan kepada pengikut atau pendukungnya untuk melakukan cara-cara yang baik dalam mendukungnya dan melarang melakukan cara-cara yang buruk dan keji meskipun cara-cara itu dilakukan demi kemenangan dirinya. Cara-cara baik ini akan mampu merawat kebangsaan.
Jadi, demokrasi bukanlah menghalalkan segala cara. Sebaliknya, demokrasi mengharamkan prinsip “tujuan menghalalkan cara”, mengharamkan pelintiran kebencian, sebagaimana yang dikatakan oleh Ihsan Ali Fauzi, Direktur PUSAD Paramadina, dalam kata pengantarnya di buku “Pelintiran Kebencian” yang buku terjemahan yang diambil dari tulisan-tulisan Cherian George.
Dan kita dapat melihat ajakan Ganjar Pranowo untuk membangun dan mengembangkan demokrasi yang sehat, yang mengajak kepada pendukungnya dalam kontestasi pilpres 2024 nanti dengan cara yang elegan, tidak membawa isu SARA, dan membawa adab.
Dan di bawah ini dapat kita saksikan dan simak pesan moral Ganjar Pranowo kepada para pendukungnya dalam acara Deklarasi Relawan Jokowi Dukung Ganjar Pranowo pada hari Sabtu. 3 Juni 2023, di Hall Basket Kompleks Gelora Bung Karno Senayan :
“Kita galang kekuatan bersama-sama untuk memenangkan kontestasi di 2024 nanti : 1. dengan cara yang elegan; 2. Seperti tadi yang dibicarakan, kita tidak akan membawa isu SARA; dan, 3. Tentu saja kita yang berkomunikasi, mari kita membawa adab, agar kemudian Indonesia tidak terpecah, sosialnya tidak terpecah, dan kita sangat bisa menghormati semuanya.”
Mungkin pesan moral Ganjar Pranowo ini akan ditanggapi secara sinis oleh kubu pendukung capres lain atau yang tidak senang dengannya bahwa perkataan atau pesan moralnya itu hanyalah pencitraan semata.
Untuk menilai pesan moral Ganjar Pranowo di atas sejauh mana tingkat komitmen Ganjar Pranowo terhadap perkataan atau pesan moralnya, kita dapat melihat dari kekonsistenannya dengan perkataannya dalam kesempatan lainnya dan juga dengan perbuatannya.
Yang pasti, pesan-pesan moral tersebut penting untuk disampaikan oleh para capres demi membangun demokrasi yang sehat, demi merawat kebangsaan.
Salam Cerdas Bernalar dan Beragama,
Max Hendrian Sahuleka