Refleksi Dito Ariotedjo sebagai Menpora

Oleh Trimo P Aldjono

 

Menarik bahwa Presiden Jokowi telah memilih anak muda usia 32 tahun menjadi Menteri Pemuda dan Olah Raga. Anak muda itu bernama Dito Ariotedjo.

Dalam tayangan podcast youtube milik Deddy Corbuzier, saya menyimak tuntas apa yang disampaikan Dito mengenai bagaimana harapan dia membangun olahraga dan kepemudaan di Indonesia. Namun tulisan ini lebih focus pada pemuda dan politik.

Membangun negara melalui kepemudaan

Pemuda memiliki peran penting dalam mengarahkan pembangunan negara ke arah yang lebih baik. Pemuda dianggap sebagai agen perubahan yang dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan sosial, ekonomi, dan politik di negara mereka.

Ada beberapa cara untuk membangun negara melalui kepemudaan, di antaranya adalah:

  1. Memberikan pendidikan dan pelatihan yang memadai kepada pemuda untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam bidang yang relevan dengan pembangunan negara.
  2. Memberikan akses dan kesempatan yang sama kepada semua pemuda untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, politik, dan ekonomi.
  3. Mendorong pemuda untuk aktif terlibat dalam kegiatan sosial, seperti program pengembangan masyarakat, penanggulangan bencana, atau kegiatan sosial lainnya.
  4. Mendorong pemuda untuk aktif terlibat dalam kegiatan politik, seperti pemilihan umum atau kegiatan lain yang berhubungan dengan politik.
  5. Memberikan dukungan dan insentif bagi pemuda yang ingin berwirausaha atau memulai usaha kecil dan menengah.
  6. Memberikan dukungan kepada pemuda untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam berbagai bidang, termasuk teknologi, seni, dan budaya.
  7. Mendorong pemuda untuk aktif dalam kegiatan lingkungan dan berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Dalam praktiknya, membangun negara melalui kepemudaan memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Dengan mendorong pemuda untuk aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang relevan dengan pembangunan negara, diharapkan negara dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan serta lebih siap menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Bagaimana Pemuda di Kancah Politik?

Pemuda memiliki peran yang sangat penting di kancah politik dalam mendorong pembangunan yang lebih baik. Pemuda merupakan bagian dari masyarakat yang masih memiliki semangat dan energi yang tinggi untuk berkontribusi dalam memperbaiki keadaan sosial, ekonomi, dan politik di negara mereka.

Pemuda dapat memperjuangkan hak-hak mereka dengan menjadi aktivis yang membela hak-hak pemuda. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengorganisir gerakan, membuat petisi, dan berbicara di depan umum tentang isu-isu yang dianggap penting bagi pemuda.

Pemuda dapat berpartisipasi dalam pemilihan umum sebagai pemilih atau bahkan mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif. Dalam hal ini, pemuda dapat menjadi wakil dari suara pemuda dalam menentukan arah kebijakan publik.

Pemuda dapat membangun jaringan dan kemitraan dengan pemuda dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya untuk memperkuat suara dan pengaruh mereka dalam politik. Dalam hal ini, pemuda dapat bekerja sama dengan LSM atau kelompok-kelompok yang memiliki visi dan misi yang sama.

Turut mempromosikan nilai-nilai demokrasi seperti partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas dalam kehidupan politik. Dalam hal ini, pemuda dapat mengadakan seminar atau pelatihan tentang nilai-nilai demokrasi atau mengorganisir kampanye yang mempromosikan nilai-nilai tersebut.

Pemuda dapat membuat inisiatif yang proaktif untuk mendorong pembangunan yang lebih baik di bidang sosial, ekonomi, atau politik. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat program-program kreatif dan inovatif yang memberikan solusi untuk masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat atau negara.

Dengan melakukan kontribusi-kontribusi tersebut, pemuda di kancah politik dapat memberikan perubahan positif dan mendorong pembangunan yang lebih baik di negara mereka. Oleh karena itu, penting bagi pemuda untuk mengambil peran aktif dalam politik dan memperjuangkan kepentingan mereka secara bijak dan produktif.

Politik di tangan pemuda dapat menjadi kekuatan positif yang mendorong perubahan dan perbaikan di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Dalam konteks ini, pemuda memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan dan kemajuan yang berarti, terutama dalam hal pembangunan nasional dan pembentukan masyarakat yang lebih baik dan adil.

Berikut ini adalah beberapa cara politik di tangan pemuda dapat membawa dampak positif bagi masyarakat dan negara:

  1. Meningkatkan partisipasi politik: Pemuda dapat membantu meningkatkan partisipasi politik di kalangan masyarakat, terutama di kalangan pemuda itu sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyosialisasikan pentingnya partisipasi politik dan memberikan informasi yang akurat mengenai hak dan kewajiban politik.
  2. Mendorong terciptanya kebijakan yang lebih progresif: Pemuda dapat mendorong terciptanya kebijakan yang lebih progresif dan inklusif bagi masyarakat. Dalam hal ini, pemuda dapat berkontribusi dalam proses pembentukan kebijakan dengan memberikan masukan dan saran yang berdasarkan pada pengalaman, pengetahuan, dan kepentingan mereka.
  3. Memperjuangkan hak-hak dan kepentingan pemuda: Pemuda dapat memperjuangkan hak-hak dan kepentingan mereka melalui aksi-aksi yang memperlihatkan solidaritas dan kesatuan suara. Dalam hal ini, pemuda dapat menggunakan berbagai media sosial atau teknologi informasi lainnya untuk memperjuangkan kepentingan mereka.
  4. Membangun jaringan dan kemitraan: Pemuda dapat membangun jaringan dan kemitraan dengan berbagai pihak untuk meningkatkan pengaruh dan dukungan dalam proses politik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan pertemuan, seminar, atau acara lain yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antar pemuda maupun antara pemuda dan pihak-pihak lain yang memiliki agenda politik yang sama.
  5. Mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang lebih baik: Pemuda dapat mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang lebih baik dengan cara memperjuangkan transparansi, akuntabilitas, dan integritas dalam proses politik. Dalam hal ini, pemuda dapat menjadi pengawas dan pelapor atas pelanggaran-pelanggaran etika dan aturan dalam proses politik.

Melalui kontribusi positif yang dilakukan oleh pemuda dalam politik, diharapkan masyarakat dan negara dapat mencapai tujuan pembangunan nasional yang lebih baik, serta membentuk masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Saatnya Generasi Milenial Berperan

Kembali ke Dito Ariotedjo yg saat ini berusia 32 tahun merupakan Kader Partai Golkar berusia 32 menjadi Menpora termuda sepanjang sejarah pemerintahan Indonesia. Dito mengaku, dirinya mewakili generasi milenial sebagai representasi di pemerintahan untuk berkarya bagi bangsa dan negara.

Saat generasi milenial masuk ke kancah politik, diharapkan dapat terjadi perubahan dalam cara pandang dan cara kerja politik. Generasi milenial umumnya memiliki karakteristik yang berbeda dari generasi sebelumnya, seperti lebih terbuka terhadap perubahan dan teknologi, serta lebih cenderung untuk berpikir out-of-the-box dan tidak terikat pada tradisi.

Beberapa potensi perubahan yang dapat terjadi saat generasi milenial masuk ke kancah politik:

  1. Lebih terbuka terhadap masukan dan partisipasi masyarakat: Generasi milenial cenderung lebih terbuka terhadap masukan dan partisipasi masyarakat dalam proses politik. Hal ini dapat terlihat dalam upaya mereka untuk mendorong partisipasi politik yang lebih luas melalui penggunaan media sosial dan teknologi informasi lainnya.
  2. Lebih fokus pada isu-isu sosial dan lingkungan: Generasi milenial cenderung lebih fokus pada isu-isu sosial dan lingkungan, seperti hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan perubahan iklim. Hal ini dapat mempengaruhi agenda politik yang diusung dan mendorong terciptanya kebijakan yang lebih progresif dan inklusif.
  3. Lebih terbuka terhadap kerjasama antarpartai: Generasi milenial cenderung lebih terbuka terhadap kerjasama antarpartai dalam rangka mencapai tujuan bersama. Hal ini dapat mempengaruhi cara pandang politik yang lebih inklusif dan tidak terjebak pada polarisasi politik yang berlebihan.
  4. Lebih menggunakan teknologi dan media sosial dalam politik: Generasi milenial lebih terbiasa menggunakan teknologi dan media sosial dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat membantu mereka dalam memperluas jangkauan dan memperkuat pengaruh politik yang mereka miliki.
  5. Lebih menekankan pada transparansi dan akuntabilitas: Generasi milenial cenderung lebih menekankan pada transparansi dan akuntabilitas dalam proses politik. Hal ini dapat mempengaruhi cara kerja politik yang lebih terbuka dan bertanggung jawab.

Dengan masuknya generasi milenial ke kancah politik, diharapkan dapat terjadi perubahan dan inovasi dalam cara pandang dan cara kerja politik, sehingga mampu mendorong terciptanya pembangunan yang lebih baik dan adil bagi masyarakat. Namun demikian, perubahan tersebut juga memerlukan dukungan dari seluruh pihak, terutama dari para politisi yang lebih senior, agar dapat terwujud secara efektif dan berkelanjutan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *